KAMU

Semalam, aku bermimpi tentang kamu

Kamu yang memanggil namaku berulang-ulang

Kamu yang berbicara padaku dengan bahasa yang tidak ku mengerti

Lalu, aku tertawa

Aku membalasmu dengan bahasa yang tidak kamu mengerti

Kamu juga tertawa

Kita tertawa bersama

Aneh, kita memang aneh

Tapi yang lebih aneh adalah aku tidak bisa berhenti memikirkanmu

[MIMPI] Optimisme Indonesia di Masa Depan – Berkarya Untuk Indonesia

Image result for indonesia

Sumber : http://indonesiamap.facts.co/

Indonesia, satu kata yang penuh dengan siratan makna. Sembilan huruf yang tak pernah lepas dalam hujaman hati anak bangsa. Tanah air yang tumbuh dengan gemah ripah sumber daya. Daratan yang membentang dari Merauke sampai Sabang. Lautan yang menyusur dari Samudera Pasifik hingga Samudera Hindia. Bangsa dengan beribu budaya dan bahasa. Nusantara dengan kepulauan terbesar di dunia. Negara yang mencatatkan namanya sebagai Negara dengan penduduk teramai ke-empat sejagat raya. In – do – ne – sia (re : Indonesia), sejatinya memang begitu.

Sadar akan kehebatan dan kekayaan alam Indonesia, para imperialispun mulai menginjakkan kaki di tanah ini. Lewat sejarah masa lampau yang sarat dengan penjajahan. Cerita para pemuda Indonesia. Yang tidak dengan kata menyerah. Bukan pula dengan sikap pasrah. Tujuh belas agustus tahun empat lima, dengan semangat jihad yang membara, dengan darah juang yang tidak peduli lagi akan sebuah lara. Kala itu, Indonesia lewat para pemudanya mampu menjunjung harga dirinya atas nama kemerdekaan. Meloloskan diri dari kungkungan kolonialisme dan imperialisme. Iya, sebuah catatan kebanggaan yang tak mungkin dilenyapkan dalam lembaran memori sejarah masyarakat Indonesia.

Berpuluh-puluh tahun sudah berlalu, lewat delapan esteafet pemerintahan, masa itu telah terlampaui. Catatan-catatan lain pun telah bersanding lewat kepemimpinan tujuh putra-putri terbaik bangsa. Selama periode tersebut, berbagai dinamika dan problematika telah terjadi. Sebut saja polemik klasik yang hingga saat ini masih dihadapi bangsa Indonesia, pada sektor Pendidikan, dari rendahnya infrastruktur, mahalnya biaya pedidikan hingga ketidak beresan sistem yang sudah mempermainkan generasi penerus. Pada kondisi etika dan moralitas, yang sudah menjadi masalah akut, mulai dari bobroknya mental para pelajar yang lebih suka tawuran ketimbang menjalankan hak dan kewajibannya menjadi pelajar, para mahasiswa yang terjebak dalam budaya hedonisme dan melupakan peran fungsinya sebagai penengah antara rakyat dan pemerintah, para wakil rakyat yang tidak amanah bahkan sibuk memakan uang rakyat yang berakibat pada kesenjangan dan kemiskinan rakyat hingga para penegak hukum yang melaksanakan konstitusi Negara dengan tidak semestinya. Dan pada sektor-sektor lain yang problematikanya tidak kalah menggunung.

Terlepas dari subjektifitas atau berdasarkan statistik, atas dasar berbagai latar belakang di atas, tidak sedikit masyarakat memilih berkomentar skeptis terhadap kondisi bangsanya sendiri. Entah sebuah ironi atau bukan.

Akan tetapi, dari pada itu, sebagai generasi yang digariskan membawa arah peradaban Indonesia di masa depan akan lebih bijak jika kita menilik persepektif positif yang masih melekat pada bangsa ini. Menyadari potensi-potensi yang mampu membangun Indonesia menjadi lebih baik. Dan mempersiapkan diri, berkarya untuk Indonesia. Bukan dengan umpatan kekesalan pada pemegang kekuasaan yang berujung menjadi kesia-siaan belaka. Barangkali lewat mimpi satu abad Indonesia, dengan skenario Indonesia 2045 dan atau optimisme pada prediksi bonus demografi 2045. Serta lewat mimpi Peradaban Madani yang akan kita bangun bersama.

Sebagai tampuk kepemimpinan, kita masih memiliki hak untuk menggantungkan harapan. Kita masih memiliki optimisme untuk bermimpi. Bahwa Indonesia mampu untuk menjadi bangsa yang mandiri, bahwa Indonesia mampu untuk bangkit dari keterpurukan, bahwa Indonesia masih mampu untuk menunjukan eksistensinya di mata dunia, bahwa Indonesia masih mempunyai generasi yang menghargai perjuangan para pahlawannya dan membuktikan bahwa perjuangan mereka untuk kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang sia-sia. Dan bahwa Indonesia mampu mencapai visinya sesuai dengan kalimat yang tertuang pada Pembukaan Undang-undang Dasar Negera Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) pada alinea ke-dua, yaitu sebagai Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Lagi-lagi adalah kita. Anak muda. Generasi penerus yang dibebankan tanggung jawab untuk membangun masa depan Indonesia. Nahkoda kapal yang senantiasa harus siap mengarungi masa depan Indonesia. Pada mimpi-mimpi suci, optimisme membawa masa depan Indonesia menjadi peradaban madani. Tidakkah kita masih melihat harapan?. Tidakkah jalan itu masih terbentang?

Kepada kita yang lahir dan berasal dari rumah ini, Indonesia. Dengan berbagai potensi yang kita miliki. Dengan berbagai persiapan yang sudah kita langkahi. Dengan Cinta yang selalu tertanam. Kini, sudah saatnya kita bermain. Memainkan peran dikancah masa depan Indonesia. Atas nama “Cinta”, Mencinta Indonesia, mari kita bermain di rumah kita, Indonesia. Atas nama “Cinta”, Mencinta Indonesia, mari kita Bangkit dan Berjaya untuk rumah kita, Indonesia. Atas nama “Cinta”, Mencinta Indonesia, mari kita Berkarya untuk rumah kita, Indonesia. Dan mimpi masa depan Indonesia akan segera terwujud. InsyaaAllah. Jayalah Negeriku!! Jayalah!!! Alloohu Akbar!!!

Sayonara no Junbi wa, Mou Dekiteita CRUDE PLAY

 

Waza to ame no naka

Nurete matteita ndarou

Shoubu egao de te wo futte

 

Shunkan de koi ni ochita

Boku wo kimi wa kitto

Azawaratteita ndaro

 

Bokutachi wa doushite

Deatte shimatta ndarou

 

SAYONARA no junbi wa,

Mou dekiteita

Itsu datte ima datte

Zutto zutto

ENDINGU wa tashika ni

Hajimatteita

Glory days!

Bokura ni SAYONARA

 

Kimi to mirai eigou

Ai wo chikau nante

Kanjita koto suranai keredo

 

Dakedo honki de

Suki ni natta no wa

Boku no hou kamoshirenai ne

 

Hito wa minna doushite

Hitori ja irarenai ndarou

 

SAYONARA no junbi wa,

Mou dekiteita

Ano hi kara kimi datte

Kitto kitto

Ushinau koto ga

Kowakute kasaneatta

No more lonely days!

Ienai SAYONARA

 

Bokutachi wa kore kara

Dareka to ikite ikeru no kana

 

SAYONARA no junbi wa,

Mou dekiteita

Itsu datte ima datte

Zutto zutto

Bokutachi wa tashika ni

Kagayaiteita

Ima datte kitto kitto

Kore kara mo zutto zutto

What a glory days!

Saigo no SAYONARA

 

I Have Gotten Ready,

to Bid Farewell

CRUDE PLAY

 

You purposely got drenched

and waited in the midst of rain, didn’t you?

Then waved your hand with your best smile

 

I’ve fallen for you at a glance

But I bet,

you were ridiculing me, right?

 

I wonder why

we must met each other?

 

I have gotten ready

to bid farewell

Anytime, now,

forever and ever

Definitely,

the ending has begun

Bid farewell

to our glory days!

 

I’ve never had any intentions

to share future with you, forever

or to pledge on our love

 

Maybe, it’s just me

who have deeply fallen in love

with you

 

I wonder why

humans couldn’t live alone?

 

I have gotten ready

to bid farewell

Ever since that day,

I bet you too

were afraid

of losing things

No more lonely days!

I can’t bid farewell

 

I wonder, could we

continue on living with someone else?

 

I have gotten ready

to bid farewell

Anytime, now,

forever and ever

We were

shining radiantly

Even now, without a doubt

Now, forever and ever

What a glory days!

It’s our last farewell

 

Aku Telah Siap,

untuk Mengucapkan Selamat Tinggal

CRUDE PLAY

 

Kau sengaja, kan

Basah kuyub menungguku di tengah hujan

dan melambaikan tangan padaku dengan senyuman

 

Aku jatuh cinta padamu dalam sekejap

Namun, aku yakin

kau sedang mengejekku, kan?

 

Mengapa,

kita harus saling bertemu?

 

Aku telah siap,

untuk mengucapkan selamat tinggal

Kapanpun, sekarang pun

Selalu dan selamanya

Akhir kisah kita pun

sudah dapat terbaca

Ucapkan selamat tinggal

pada hari-hari kita yang bahagia!

 

Tak penah terpikir olehku

untuk bersamamu selamanya di masa depan

ataupun berjanji untuk saling mencinta

 

Mungkin,

hanya aku saja

yang begitu mencintaimu

 

Mengapa manusia,

tak bisa hidup sendirian?

 

Aku telah siap,

untuk mengucapkan selamat tinggal

Semenjak hari itu,

aku yakin kau juga

takut akan

kehilangan sesuatu

Tak ada lagi hari-hari kesepian!

Kata perpisahan yang tak dapat kuucapkan

 

Akankah kita bisa terus hidup di dunia ini

bersama dengan orang lain, lagi?

 

Aku telah siap,

untuk mengucapkan selamat tinggal

Kapanpun, sekarang pun

Selalu dan selamanya

Kita pernah berkilauan

dengan indah

Sekarang pun, pasti, pasti

Mulai sekarang dan selamanya

Hari-hari itu begitu bahagia

Inilah perpisahan terakhir kita

Aku Juga Bisa Bahagia

hmmm lama tersadar
selama ini aku hanya mampu memberi sebuah gambar
dan gambar itu hanya berwarnakan hitam
seolah tak ada gambar tercipta
iya
karena semuanya rata dengan hitam
aku bahagia dengan caraku sendiri
meski tumbuh dengan luka
tapii aku sadar
aku berhak bahagia
sementara itu memori buruk yang tak mampu spenuhnya ku hapus
aku sudah ribuan kali mncoba
iya sulit memang
dan itu tumbuh di setiap celah
aku coba mencari lagi
memahami
dan aku mengerti warna hitam juga bisa dilukis dengan warna cerah
bahkan cerahnya akan semakin terlihat cerah
dengan begitulah aku bisa bahagia
di atas lukaku sendiri

“JARAS BK FSLDK Peduli JMMI ITS dan Jamaah Shalahuddin UGM”

IMG-20151201-WA0006

FSLDK-Minggu Sore (29/11/2015), Jamaah Shalahuddin UGM (JS UGM) mengunjungi Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS. Adalah Diskusi sekaligus Jaras (Jaring Aspirasi) terkait BK (Badan Khusus) FSLDK Peduli Nasional yang menghantarkan Jamaah Shalahuddin UGM menuju Masjid Manarul Ilmi ITS. Berdasarkan amanah Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional) FSLDK Indonesia JMMI ITS telah diamanahi sebagai Badan Khusus FSLDK Peduli. BK FSLDK Peduli merupakan komisi baru hasil sidang pada Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) 17 di Pontianak, yang di mana tugas dari BK Peduli sendiri diantaranya adalah mengabarkan tragedi kemanusiaan dan bencana alam skala daerah maupun skala nasional, melakukan pewacanaan dan seruan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap musibah atau bencana yang terjadi. Memberikan masukan arahan tindakan/penyikapan yang harus dilakukan FSLDK Indonesia terkait tragedi kemanusiaan dan bencana alam yang terjadi kepada komisi A Puskomnas.

Setelah menerima amanahnya selama beberapa bulan ini, BK Peduli dirasa belum memperlihatkan eksistensinya di muka publik. Hal ini karena memang kerja dari BK Peduli sendiri ada dibalik layar. Yang di mana BK Peduli lebih banyak merancang atau memberi arahan kepada komisi A Puskomnas.

Dalam pemaparan mengenai BK Peduli yang disampaikan Teguh Tri Effendi selaku direktur BK FSLDK Peduli ini, perwakilan dari JS UGM banyak memberi aspirasi-aspirasi terkait langkah-langkah penanganan isu kemanusiaan maupun isu tanggap bencana.

“Beberapa isu seperti Palestina, Rohingya, atau isu kebencanaan, seringkali hanya bergerak sampai tataran mencari ‘uang’. Sedangkan jika mencari uang, itu berarti belum tentu menghentikan permasalahan.” Ucap ukhty Nika selaku perwakilan dari JS UGM. Dia juga menyebutkan bahwa, “Terkadang untuk menangani berbagai isu di tiap-tiap LDK tidak harus geraknya sama, tergantung kemampuan LDK masing-masing. Begitulah fungsi FSLDK untuk memetakan proporsi LDK, LDK mana yang bisa mengampu fungsi lebih besar, dan mana yang kurang bisa. Dan itu perlu pengetahuan yang luas tentang ke LDK-an.”

Selain itu, mahasiswi angkatan 2012 ini memberikan saran kepada BK FSLDK Peduli terkait pemetaan kebencanaan. “Coba lebih banyak bertanya kepada tokoh-tokoh yang sering menjadi rujukan nasional dan membuat database BK Peduli sendiri terkait lembaga dan tokoh terkait. Dalam hal ini, BK FSLDK tidak perlu mencari data tapi bisa mencari dari tokoh yang tahu data-data tersebut sehingga kita dapat bergerak sesuai data.”

Diakhir penyampaian aspirasinya, mahasisiwi jurusan Pendidikan Dokter Gigi ini mengumumkan mengenai deklarasi yang baru-baru ini dihelat oleh SALAM UI yaitu INTERNATIONAL SYMPOSIUM ON HUMANITY 2015 “Southeast Asian Community for Rohingya”. Isi dari deklarasi tersebut antara lain adalah menetapkan tanggal 22 November sebagai hari Rohingya, menginisiasi terbentuknya jaringan pemuda ASEAN (Asean Youth Network), bersepakat mengadakan edukasi terkait isu Rohingya di negara asal masing – masing, melakukan kampanye solidaritas Rohingya, mendukung dan mendorong UNHCR untuk memberikan status pengungsi Rohingya dengan segera dan mudah, dan memberikan pendidikan gratis bagi pengungsi yang berada di negara transit.

Dari simposium tersebut, ukhty Nika menyayangkan bahwa FSLDK Indonesia belum bisa turut serta dalam deklarasi ISH ini. Menurut beliau setidaknya BK FSLDK Peduli bisa juga mengambil langkah-langkah strategis seperti yang dilakukan oleh Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (SALAM UI).

Dipenghujung kunjungan, FSLDK JMMI ITS yang digawangi oleh Hafid Lutfan ini menyampaikan terima kasihnya kepada JS UGM yang telah jauh-jauh mendatangi JMMI ITS untuk menyampaikan aspirasinya kepada BK FSLDK Peduli. Begitu pula ucapan terima kasih yang disampaikan oleh ketua umum JS UGM, Wisnu. Acarapun ditutup dengan taujih oleh ketua umum JMMI Amron Basuki sekaligus pemberian souvenir kepada JS UGM.

IMG-20151201-WA0002

Gambar : Penyerahan souvenir dari Akh Amron Basuki selaku ketua JMMI ITS2015/2016 kepada Akh Wisnu Selaku Ketua Umum Jamaah Shalahuddin UGM.

PROGAM STUDI ISLAM (Mencoba Mengingat )

Well…. kali ini mau coba flashback ke satu tahun lalu, yaaah meskipun rada ngilang-ngilang gituh, tapi saya coba aja deh heeheee

Hmmm… kurang lebih setahun lalu saya mengikuti pelatihan dari JMMI ITS yang disebut dengan Program Studi Islam (PSI 1). Awalnya nggak tahu juga sih apa itu PSI trus di sana ngaps ajah bener bener hitam nggak ada bayangan sama sekali wkwk.. Cuma setelah kepo-kepo di medsos seenggaknya dapet sedikit gambaran kalo PSI itu semacam LKMM nya Institut tapi materinya lebih keislaman. Gitu sih katanya hiihii… Kalo dulu mah tau PSI 1 itu gara-gara suka stalking seseorang di facebook (uuppsss) terus nggak sengaja liat poster PSI 1. Terus nggak tau kenapa pengen ikut ajaaa hahaaa.. Naaah, berawal dari mendaftar lewat bit.ly pas liburan, terus pas awal-awal masuk udah screening aja. Nah pas screening ini saya telat -_____- tapi untung mbak nya baik jadi masih dibolehin screening haaahaaa.. Sebenernya saya ngajak temen saya si Ifa buat ikutan screening biar nggak sendirian gituh dari jurusana tapi ternyata dari panitia belum membolehkan soalnya dia nggak regristasi dulu lewat bit.ly walhasil jadi single selama PSI 1.

Screening? Waktu screening itu cuma modal nekat aja. Apa yang ditanyain juga gak ada bayangan. PSI itu apa, kenapa ikut PSI dijawablah dengan metode asal-asalan haahaaa tapi untung aja mbaknya baik jadi setelah itu jawaban-jawaban saya diluruskan sama mbaknya. Jadi, yang masih saya ingat PSI atau Program Studi Islam itu merupakan Pelatihan yang menyakup banyak hal, dari menejemen, hubungan vertikal dengan Allah, hubungan horizontal dengan sesama manusia, muamallah, ibadah dan banyak lagi daaah… PSI ini merupakan pelatihan berjenjang.. ada PSI 1 (special for maba :v ), PSI 2 (angkatan ke dua yang outputannya nanti bakalan jadi medium leadernya JMMI atau biasa disebut middle) nah yang terakhir itu PSI 3, PSI 3 (balon atau bakal calon PH JMMI). Dan seterusnya ngeblang deh wkwk… yang jelas itu banyak sharing sharingnya sama mbak mbak screener wkwk…

Pengumuman…. Dag dig dug dagg (uaalllayy) saat itu saya mendapat pengumuman lewat sms dan Alhamdulillah saya diterima sebagai salah satu peserta PSI 1. Dan kemudian saya diharapkan datang untuk TM (Technical Meeting), nah di situ saya menemukan buanyak wajah baru dan awalnya saya clingak clinguk sendiri karena nggak ada yang saya kenal tapi akhirnya saya coba kenalan (tapi udah lupa kenalan sama siape aja hahaaa). Hmmm pas TM ini disebutkan seperti kontrak belajar, dresscode dan ada beberapa yang harus dihafal sepeerti Hadits 1 Arba’in.

Day 1. Hari pertama agak bingung nih, soalnya hari pertama itu hari jumat dan kebetulan ada jam kuliah sampe sore. Nah pas sore hari itu bingung banget mau berangkat apa nggak soalnya belum bikin penugasan, belum bikin essay. Sempet galau gara-gara belum bikin essay dan awalnya pengen nggak masuk day 1. Tapi dipikir-pikir lagi sayang kalo nggak masuk day 1 jadinya kebut-kebutan dah bikin essay. Tulis tangan lagi essaynya wkwk. Nah, ba’da maghrib saya baru dateng ke tkp. Pas saya dateng sedang pembacaan al-ma’tsutor bareng-bareng semua peserta dan panitia. Tau kaan al-ma’tsurot (dzikir pagi-petang). Nah, habis gitu ternyata agendanya cuma tinggal makan dan pulang ya udah deeeh wkwk. Kalo yang ikhwan (peserta laki-lakimabit) tapi kalo yang akhwat pulang 🙂

Day 2. Hari kedua ini adalah hari paleng padat, langsung ada kurang lebih empat atau lima materi sekaligus (maklum sudah lupa dan catetan sudah entah ke mana wkwk). Nah para peserta ini dibagi dua kelompok besar dan dipisah. Nah, bagian kelompok saya ini bertempat di ruang pascasarjana. Di sana kira-kira dapet materi ukhuwah, ghozwul fikr, tauhid. Tapi pas waktu dzuhur ini balik lagi ke Manarul soalnya di Manarul itu makan dilanjut setoran hafalan hadits dan surat pendek. Karena waktu itu mbak-mbak nya kewalahan walhasil saya setoran ke temen saya sendiri.

Day 3. Hari ke tiga sebenernya hari paling menyenangkan soalnya ada outbondnya tapi nggak ikut gegara ada screening LKMM di jurusan dan baru dateng pas ba’da dhuhur. Di ba’da dhuhur ini ada sesi pemaparan tentang JMMI dan Departemen-departemennya. Di situ juga kita bisa milih departemen atau lini apa yang akan kita pilih untuk magang. Waktu itu pilihan pertama saya adalah FSLDK (Forum Silaturrahim Lembaga Kampus Daerah) entah kenapa saya milih FSLDK mungkin karena saya sering dengar istilah itu kali yaa wkwk. Tapi alhamdulillahs aya nggak salah pilihan. Karena ternyata dua tahun kemaren JMMI diamanahi sebagai Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah) atau bahasa gampangnya adalah sebagai koordinator dari LDK seSurabaya Raya yang dalam periode ini baru diganti dengan Puskomda baru yaitu Jamaah Nuruzzaman UNAIR. Selama magang seneng aja sih, karena kerjanya jalan-jalan mulu wkwk. Setelah itu ada sesi pemilihan ketua KMMI (Keluarga Mahasiswa Muslim ITS). Setelah bermusyawarah ikhwan sendiri akhwat sendiri berhasilah ditentukan ketua nya. Kemudian setelah itu ada awarding dan pmbacaan kelulusan. Karena kehadiran saya mungkin kurang memenuhi jadi saya adalah peserta dengan Lulus bersyarat. Tapi seminggu kemudian saya memenuhi syarat untuk Lulus yaitu dengan mengikuti kegiatan senam bersama dengan KMMI tahun-tahun sebelumnya J.

Jadi, dari PSI dapet apa aja? Dapet banyak hal selain ilmu adalah mendapat saudara baru. PSI ini bukan hanya untuk mahasiswa ITS. Namun, mahasiswa dari kampus lain pun ikut. Dan Alhamdulillah saya bisa berkenalan dengan mereka dan menjadi saudari baru mereka J begitupun dengan temen-temen saya dari luar jurusan saya (karena dari jurusan saya, saya hanya seorang diri, hiksss wkwk). Setelah itu dengan adanya magang buanyak sekali yang saya dapat. Dari jalan-jalan, foto-foto, makan-makan hingga yang paling seru adalah Aksi. Lini yang saya pilih memang sering mengadakan Aksi-aksi. Dan di situ saya bisa merasakan bagaimana seorang mahasiswa berjuang untuk membela masyarakat melakukan sebuah langkah yang mungkin kecil tapi dengan harapan bisa membantu mereka. Dan masih banyak lagi deh, nggak bisa disebutin satu-satu wkwk.

Yah begitulah sekelumit kisah PSI 1 dari PSI 1 ke ukhuwah hingga belajar aksi nyata untuk membantu masyarakat muslim baik di Indonesia maupun di Negara lain J

Entah Ku Sebut Ini Apa, Sajak, Surat atau Luapan Perasaan yang Jelas Ini Untukmu Buuuu :)

Untuk ibu nun jauh di sana, yang bermil-mil jauhnya,

yang ku rasa kegelisahan dalam penantian.

jarak diantara kita semoga tak mengurangi lantunan doamu untukku bu.

aku bisa mendengar nada khawatirmu dari pesan singkat

ataupun suara yang kau kirim di benda kecil ini,

meski begitu kau mencoba untuk tegar,

untuk menepiskan air mata yang sebenarnya ingin kau keluarkan.

aku tahu ibu, karena gadismu sebenarnya juga seperti itu

ibu masih tergambar jelas bagaimana kau menyiapkan setiap apa yang ku butuhkan

ketika aku berangkat sekolah

kau buatkan sarapan, kau siapkan pakaian,

bahkan tak jarang kau ingin sekali menyuapiku

karena ketika pagi aku selalu terburu-buru berangkat sekolah

dan terkadang aku menolaknya dengan dalih aku sudah besar,

tak perlulah kau suapi seperti anak kecil,

makan sedikit tak apa bagiku, daripada disuapi begini,

nanti temanku bilang bahwa aku anak mamih lagi 😥

tapi kau selalu jawab, makanlah biar otakmu bisa mencerna apa kata gurumu,

biar kamu jadi orang sukses, biar kamu bisa jalan-jalan ke luar negeri

dan aku tetap menolak untuk disuapi,

ku makan dengan cepat meski hanya beberapa sendok,

dan kau bu selalu mengambil uang receh untuk tambahan saku dari ayahku,

“buat makan dikantin biar nggak kelaparan”, begitu ucapmu.

dan ketika berpamitan pun aku hanya bersalaman ala kadarnya,

“cium tangannya dihidung nak bukan di dahi”,

setiap hari selalu begitu katamu

dan ketika aku berangkatpun kau selalu menunggu di pelataran rumah,

bahkan di belakang melihatku berangkat hingga bayangan sepedaku pun hilang

begitulah setiap harinya

kau tahu bu, begitu banyak kebaikanmu yang bahkan hampir ku lupa

ketika prestasiku turun, kau ngomel pura-pura marah

padahal aku tahu sebenarnya kau juga gelisah, tak ingin gadismu ini jadi orang biasa

karena kau tahu apa cita-citaku

kau tahu bu, aku sempat tidak menyukaimu,

karena suaramu yang seperti halilintar

yang ketika memanggil namaku orang dipenjuru desapun akan tahu

dan itu membuatku malu

tapi aku tahu, kau hanya sedang membentuk mental untukku

agar ketika para senior membentakku aku sudah tak kaget lagi.

buuu enam bulan ini aku tak pulang

kau tahu sebenarnya aku rindu dan aku sungguh ingin mengatakannya

tapi bu aku takut ketika aku mengucapkannya,

butiran air mata ini akan menetes bersama rasa itu.

kau tahu bu terkadang aku mencari alasan ketika kau telepon.

karena aku tak ingin kau mendengar tangis rinduku

sehingga aku hanya ingin agar kau sms saja

tapi kadang akupun tak membalasnya apalagi aku yang terlebih dulu menanyakan kabar.

bahkan terkadang aku mengirimu pesan hanya ketika aku butuh,

butuh pulsa, butuh uang dan butuh butuh yang lain.

buuuu selalu ku ingat ketika aku pulang kau selalu menghidangkan semua yang aku mau

bahkan ketika aku pergi merantau kembali,

kau membawakan apapun yang ku butuhkan

hingga aku menangis tak mau, tak mau mebawa barang sebanyak itu.

selalu kau bilang, ini untukmu, ini untuk kakakmu,

ini untuk teman kosmu, ini untuk teman kampusmu,

bahkan ibu kos pun tak ketinggalan kau kirimi.

dan aku selalu sebal saat saat seperti itu.

bahkan uang-uang receh hasil kau menabungpun tak pernah tertinggal.

ini bawalah buat jaga-jaga ketika kau tak memegang uang

aku selalu menolak, tapi kau tahu apa,

kau selalu menaruhnya secara diam-diam dalam tasku.

hingga aku selalu mengeluh kenapa tas ku bertambah berat?

tapi itu sungguh mujarab, setiap kali di akhir bulan,

setiap kali uang di dompetku sudah tinggal struk belanjaan,

uang recehmu adalah penyelamatku bu, lihat kau berkali-kali menyelamatkan hidupku

bu ketika aku sakit, kau selalu menelpon siapapun untuk menemaniku,

kau bilang “gantikan aku untuk merawatnya sebentar saja”

tapi ketika kau sakit, aku hanya bisa berkata “istirahatlah buu”

bu dengan peristiwa peristiwa itu, terkadang aku mengingatnya bu,

dan saat ku ingat tak terasa ada tetesan basah yang mengenai pipi ini.

aku tak tahu apa yang harus ku lakukan

karena aku bukan orang yang pandai mengungkapkan perasaanku

karena aku selalu mencoba menyimpannya diam-diam.

tapi bu kali ini sebelum terlambat,

aku ingin mengatakan “Aku sayang ibu, jazakillah ibu atas pengorbananmu selama ini”

maafkan gadismu bu yang belum sempat membalasnya.

 

 

Untuk mu yang mendoakanku bermil-mil jauhnya, salam rindu anak gadis terakhirmu.

Arij

Kisah Keluarga Langit

tahukah dirimu, kawan?

langit adalah sebuha keluarga.

anaknya ada dua, angin dan awan.

ayahnya adalah matahari.

ibunya bulan.

angin senang berkeliaran, melesat ke selatan, menggoda ilalang, berputar di atas ombak, terlambung tinggi ke angkasa, lalu berpencar ke delapan penjuru.

jika sore, ayahnya, matahari, memanggilnya dan kita mendapat senja yang indah.

jika malam, angin tak berembus karena bulan memeluk anak bungsunya.

awan adalah anak peempuan yang suka bersedih.

oleh karena itu manusia bisa mengajak awan bercakapcakap.

jika awan gelap dan manusia tidak menginginkan hujan, awan bisa dibujuk.

berhentilah sejenak di manapun kau berada, tataplah awan dan bicaralah dengannya agar dia menunggu sebentar saja sampai engkau berada di rumah~
Kisah Keluarga Langit~
Andrea Hirata-Ayah

Tentang Senja

aku suka senja…
tapi tidak untuk kali ini, kali ini aku benci senja..
ia mengingatkanku pada sebuah kenangan,
membuatku melaju pada sebuah memori masa lampau…
untaian-untaian ingatan itu,
menelisik, menerpa diam diam..
dedaunan berguguran diterpa angin,
sayup sayup ku dengar sebuah suara
“pulanglah nak!”


kau tahu kali ini aku benci senja…
karena dia merayuku…
aku larut pada lamunan lamunan itu,
ia menghubungkan setiap dot dot yang tampak nyata,
sampai pada sebuah jarak,
jauh tapi terasa dekat…
hingga bibir ini berucap
“aku ingin kembali…”

sudah kubilang kan, kali ini aku benci senja…
senja benar benar membuatku tak berdaya,
ia membuatku melangkah,
dan berhenti di atap gedung ini…
aku duduk…
samar samar ada tetesan air yang menyentuh genggaman tangan ini,
ku lihat langit, ia tak mendung, apalagi hujan…
aneh bukan?
ku cari cari darimana asalnya,
hingga lama aku tersadar…
mata kecil inilah yang meneteskannya…
candaan senja ini…
ia benar benar tak ada lucunya,
mungkinkah ia sedang menerjemahkan rindu?
hening tak ada yang menjawab…
sampai yang tetap terlontar adalah
“kali ini aku benci senja”

#atapkos #surabaya #senjarindu#kaliiniakubencisenja

FSLDKD VII Surabaya Raya dari “Pergantian PUSKOMDA” hingga “Ajang Pererat Ukhuwah antar LDK-LDK Se-Surabaya Raya”

Memasuki babak barunya, FSLDK (Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus) Surabaya Raya dua pekan lalu pada 6-8 November 2015 melaksanakan muktamar pergantian Puskomda periode 2015-2017. Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah) adalah koordinator jaringan FSLDK di tingkat daerah sekaligus pengeksekusi agenda-agenda nasional di daerahnya. Nah, pada FSLDKD VII kali ini, Puskomda yang sebelumnya dijabat oleh JMMI ITS nantinya akan beralih ke LDK dari kampus-kampus lain di Surabaya yang terintegrasi dengan wilayah Madura dan sekitarnya.

Bertempat di Universitas Wijayakusuma Surabaya, FSLDKD VII dengan taglinenya “Sak Langkah Sak Perjuangan” berlangsung selama tiga hari. Di mana pada #Day 1 acara ini dimulai dengan sambutan-sambutan dan pembukaan FSLDKD VII di pagi harinya, dilanjut dengan seminar kemuslimahan pada 11.30-13.00. Tergerak dengan problematika moralitas pemuda masa kini, Seminar Moralitaspun diadakan di FSLDKD VII ini dengan memadukan pembicara dari 3 ranah berbeda. Ranah keagamaan (Majelis Ulama Indonesia), ranah kemasyarakatan (POLDA Surabaya) dan ranah media dan jurnalistik (Hidayatulloh). Hadir pula Imam Budi Utomo wakil ketua karang taruna Surabaya yang berduet dengan ketua Puskomnas Muhammad Syukri dalam Seminer Kepemudaan sesi dua. Ketua Puskomnas yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS inipun menyampaikan taujihnya untuk teman-teman FSLDK Surya.

“FSLDK bukanlah sebuah lilin. Dia adalah kumpulan cahaya dari lilin-lilin yang telah menyala sebelumnya. Dan lilin-lilin itu adalah kita, para Aktivis Dakwah Kampus yang tergabung di dalamnya.”

Pada malam harinya, Ngaji Bareng dengan Ustadz YM pun digelar. Hingga pada jam 10 malam, peserta FSLDKD VII yang diikuti oleh lebih dari 15 LDK di Surabaya dan Madura pun diarahkan menuju penginapan untuk beristirahat.

#Day 2, dibagi dalam dua kepesertaan. Adalah peserta sidang dan peserta SLDK (Sekolah Lembaga Dakwah Kampus). Untuk peserta sidang hanya diwakili oleh beberapa perwakilan pengurus LDK, mengingat sakralnya acara tersebut. Sedangkan dari SLDK sendiri dibagi ke dalam 4 kelas, kelas kaderisasi, kelas Syiar, kelas Jaringan dan Fundrising dan kelas kemuslimahan. Para peserta SLDK kemudian berkomunal kembali untuk mendengar kajian dari UStadz Anang Kunaefi.

Di hari terakhir, #Day 3, diisi dengan beberapa hiburan dan tazkiyatun nafs ustadz zubaeri. Dihari ini pula, dibacakan hasil sidang pleno yang mengamanahkan Universitas Airlangga sebagai Puskomda baru periode 2015-2017 dan tuan rumah Intitut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai tuan rumah FSLDKD VIII Surabaya Raya, Alhamdulillah wa Innalillah….

Setelah kurang lebih 4,5 bulan mempersiapkan FSLDKD VII Surabaya Raya. Para panitia pun menyampaikan ucap syukurnya atas terselenggaranya FSLDKD VII Surabaya Raya. Tentunya selama 3 hari FSLDKD VII ini banyak tangan-tangan yang semakin bergandengan erat.

“Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal : 63)

Benarlah ukhuwah itu sejatinya diikat oleh Iman. Bukan oleh seberapa banyak kesamaan yang dimilki. Dengan imanlah ia tumbuh begitu hebat. Begitu juga dengan tiga hari ini. Entah, tak peduli dari kampus mana para ADK (Aktivis Dakwah Kampus) ini, saling membaur bersama. Saling bercerita dan bertukar pikiran. Menyatu dalam bingkai ukhuwah. Hingga pada penghujung acara, tak terelakkan banyak tetesan air mata yang jatuh. Seperti enggan berpisah dengan saudara seimannya.

Seperti kata Imam Al-Ghazali “Ukhuwah itu, bukan pada indahnya pertemuan, bukan pula pada manisnya ucapan dibibir, tetapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doa.” Iya, sejatinya selama tiga hari ini, merupakan sarana berkumpul, menyatunya saudara-saudara seiman. Namun, bukan berarti terlepas dari tiga hari itu, ukhuwah itu akan putus dan tak terendus. Yaitu dengan doa, dia akan semakin tumbuh dan berbuah indah. Dan semoga dengan bersatunya ukhuwah ini, sinergisitas dakwah akan menjadi semakin kuat, jalannya menjadi semakin indah, dengan harapan akan lebih banyak yang menguatkan dan akan lebih banyak pejuang-pejuang dakwah yang tersisa. Aamiin..

“Sesungguhnya Engkau tahu, bahwa hati ini telah berpadu, berhimpun dalam naungan cintaMu, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan. Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, terangilah dengan cahayamu, yang tiada pernah padam, Ya Rabbi bimbinglah kami. Lapangkanlah dada kami, dengan karunia iman, dan indahnya tawakal padaMu, hidupkan dengan ma’rifatMu, matikan dalam syahid di jalan Mu, Engkaulah pelindung dan pembela.” (Doa Rabithah)

#SakLangkahSakPerjuangan

#FSLDKDVIISurabayaRaya

#PuskomdaSurabayaRaya

#FSLDKIndonesa

Arija Tsulatsi